Teknologi transfer data yang cukup banyak dibicarakan
pada akhir-akhir ini bukanlah WiFi, melainkan LiFi yang memanfaatkan
keberadaan lampu LED. Dan founding father LiFi, Harald Haas dan timnya
kini telah berhasil mencapai kecepatan transfer hingga 10Gbps dalam
percobaan terakhirnya.
Dalam percobaannya itu, Haas menggunakan tiga LED (hijau, merah dan
biru). Dan masing-masing LED itu pun dimaksimalkan hingga memiliki
kecepatan 3.5Gbps. Tingginya kecepatan yang dicapai pada percobaan ini
adalah berkat penggunaan micro-LED buatan dari Universitas Strathclyde.
LED tersebut pun memiliki kemampuan untuk mengirimkan jutaan perubahaan
intensitas dalam hitungan detik.
Namun teknologi LiFi ini masih jauh jika digunakan untuk kepentingan
umum. Hal ini karena teknologi LiFi memiliki range yang kecil, karena
jarak antara receiver dengan transmitter harus dekat. Tentunya hal ini
berbeda dengan WiFi yang memiliki range sangat luas.
Penelitian mengenai teknologi LiFi akhir-akhir ini memang cukup
banyak dilakukan. Sebelumnya, para peneliti dari Fraunhofer Institute
Jerman pernah melakukannya pada bulan April. Selanjutnya, para peneliti
dari Cina juga melakukan kegiatan serupa dan mampu mencapai kecepatan
hingga 150Mbps.
No comments:
Post a Comment