JAKARTA – Di tengah ramainya kisruh penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), ditempat lain ada anak muda bangsa yang mencari solusi konkret untuk menanggulangi hal tersebut. Adalah Bambang Erbata Kalingga, warga Pamulang yang mengembangkan alat untuk menghemat BBM hingga 12,7 persen.
Teknologi yang dipergunakan Bambang dinamakan Hidrogen-Hidrogen Oksida (HHO) Generator. Itu merupakan teknologi penghemat bahan bakar yang diteliti seorang ilmuwan Amerika Serikat, Stanley Meyer, pada 1884.
Ide dasarnya adalah, Bambang mencoba mengubah air menjadi sebuah bahan bakar untuk diaplikasikan ke dalam kendaraan seperti mobil dan motor yang mampu menghemat hingga 12,7 persen.
Namun sayang, upaya inovatifnya ini terkendala oleh dana sehingga belum bisa diproduksi secara massal. (Baca : Teknologi Bahan Bakar Indonesia Bisa hemat hingga 60 persen)
“Saya tidak ada rencana utk produksi massal, karena modal dan tidak ada bagian marketingnya. Jadi bila ada yang mau punya, bisa bikin sendiri atau saya buatkan,” tulis Bambang di dalam akun Facebook-nya.
Inovasi yang dikembangkannya sejak 2009 itu, telah diujicobakan ke motor Yamaha Mio dan mobil Daihatsu Espas miliknya dan terbukti berhasil menghemat BBM hingga 12,7 persen.
Namun kegunaannya tak hanya sampai disitu, karena teknologi tersebut mampu dipakai juga sebagai penjernih air limbah industri dan air kotor (selokan, got, kali, sungai) serta sebagai pemanas yakni, kompor rumah tangga dan industri, las gas dan pemanas untuk industri.
No comments:
Post a Comment