ilustrasi
CALIFORNIA - Langit Indonesia akan dihiasi dengan ratusan bintang yang terlihat jatuh seperti menghujani Bumi atau yang disebut dengan hujan meteor Perseid, pada Minggu-Senin, 11-12 Agustus 2013, malam ini.
Perseids Meteor Shower atau hujan meteor Perseid adalah salah satu pertunjukkan langit malam yang menarik selain gerhana bulan atau gerhana matahari. Seperti dikutip dari EarthSky Perseid adalah hujan meteor mayor yang akan menjatuhkan sekitar 50 sampai 100 meteor per jam pada puncaknya di langit malam.
Namun tenang saja, meteor itu tak berbahaya karena hanya berukuran seperti butir pasir atau paling besar seperti biji kacang.
Jika ingin melihat ratusan bintang jatuh menghujani Bumi, ada syarat-syaratnya tersendiri agar bisa mendapatkan momen langka tiap satu tahun ini. Hal pertama yang diperlukan adalah langit cerah tanpa awan mendung menyelimuti. Jika malam hujan, pupus sudah harapan untuk melihat hujan bintang.
Yang kedua, tentu saja tempat gelap untuk mempermudah melakukan pengamatan. Anda tak akan pernah mendapati pertunjukkan ratusan bintang jatuh di langit perkotaan yang terpolusi oleh banyak cahaya.
Limpahan cahaya lampu-lampu kota akan membiaskan penglihatan untuk melihat meteor yang jatuh. Jadi ada baiknya mencari tempat pengamatan yang gelap tanpa ada cahaya yang mengganggu mata.
Pedesaan atau lapangan yang luas bisa menjadi pilihan yang tepat. Jika Anda seorang penggiat alam, naik ke puncak gunung untuk melihat pertunjukkan ratusan bintang jatuh bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan.
Ketiga adalah peta langit. Jika Anda masih sangat awam di dunia astronomi, Anda membutuhkan peta langit untuk mencari dimanakah letak arah rasi Perseus di langit malam.
Rasi Perseus tempatnya berada di arah timur laut dan baru terbit menjelang dini hari di wilayah Indonesia. Cari saja bintang paling cerlang bernama Mirfak di arah timur laut, dan jangan lepas pandangan mata dari arah bintang itu. Ratusan bintang jatuh akan muncul dari arah tersebut.
Keempat adalah waktu pengamatan yang tepat untuk menyaksikan pertunjukkan. Selepas tengah malam hingga fajar menjelang adalah waktu yang tepat karena pada saat itu langit malam mulai cerah tanpa awan.
Konstelasi Perseus juga baru muncul saat dini hari. Saat tengah malam Perseus masih berada di garis horison, jadi lebih tepat mengamatinya saat menjelang subuh. Dan yang terakhir tentu saja teman untuk mengamati bersama-sama fenomena alam ini. Bisa teman berupa seseorang, atau teman seperti camilan dan kopi
Perseids Meteor Shower atau hujan meteor Perseid adalah salah satu pertunjukkan langit malam yang menarik selain gerhana bulan atau gerhana matahari. Seperti dikutip dari EarthSky Perseid adalah hujan meteor mayor yang akan menjatuhkan sekitar 50 sampai 100 meteor per jam pada puncaknya di langit malam.
Namun tenang saja, meteor itu tak berbahaya karena hanya berukuran seperti butir pasir atau paling besar seperti biji kacang.
Jika ingin melihat ratusan bintang jatuh menghujani Bumi, ada syarat-syaratnya tersendiri agar bisa mendapatkan momen langka tiap satu tahun ini. Hal pertama yang diperlukan adalah langit cerah tanpa awan mendung menyelimuti. Jika malam hujan, pupus sudah harapan untuk melihat hujan bintang.
Yang kedua, tentu saja tempat gelap untuk mempermudah melakukan pengamatan. Anda tak akan pernah mendapati pertunjukkan ratusan bintang jatuh di langit perkotaan yang terpolusi oleh banyak cahaya.
Limpahan cahaya lampu-lampu kota akan membiaskan penglihatan untuk melihat meteor yang jatuh. Jadi ada baiknya mencari tempat pengamatan yang gelap tanpa ada cahaya yang mengganggu mata.
Pedesaan atau lapangan yang luas bisa menjadi pilihan yang tepat. Jika Anda seorang penggiat alam, naik ke puncak gunung untuk melihat pertunjukkan ratusan bintang jatuh bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan.
Ketiga adalah peta langit. Jika Anda masih sangat awam di dunia astronomi, Anda membutuhkan peta langit untuk mencari dimanakah letak arah rasi Perseus di langit malam.
Rasi Perseus tempatnya berada di arah timur laut dan baru terbit menjelang dini hari di wilayah Indonesia. Cari saja bintang paling cerlang bernama Mirfak di arah timur laut, dan jangan lepas pandangan mata dari arah bintang itu. Ratusan bintang jatuh akan muncul dari arah tersebut.
Keempat adalah waktu pengamatan yang tepat untuk menyaksikan pertunjukkan. Selepas tengah malam hingga fajar menjelang adalah waktu yang tepat karena pada saat itu langit malam mulai cerah tanpa awan.
Konstelasi Perseus juga baru muncul saat dini hari. Saat tengah malam Perseus masih berada di garis horison, jadi lebih tepat mengamatinya saat menjelang subuh. Dan yang terakhir tentu saja teman untuk mengamati bersama-sama fenomena alam ini. Bisa teman berupa seseorang, atau teman seperti camilan dan kopi
No comments:
Post a Comment